Jumat, 15 April 2016

high school love on eps 6 part 1-2

Shin Woo Hyun memint Lee Seul Bi kembali ke sisinya. Itu terdengar seperti pernyaaan suka Woo Hyun pada Seul Bi. Seul Bi terpana mendengar perkataan Woo Hyun. Sung Yeol yang ada di dekat Seul Bi dan Woo Hyun ikut terkejut. Woo Hyun bahkan menarik Seul Bi ke sisinya. Sementara itu dari jauh, Ye Ri melihat kejadian tersebut dan menjadi sangat cemburu.



Lee Seul Bi langsung menjauhkan diri dari Woo Hyun dan berkata kadang manusia memang suka melakukan hal yang aneh saat panas. Seul Bi kemudian kaur meninggalkan Woo Hyun dan Sung Yeol. Woo Hyun ingin mengejar Seul Bi, tapi Sung Yeol melarangnya. 

Woo Hyun bertanya apa dia terlalu cepat mengatakan hal seperti tadi pada Seul Bi? Sung Yeol menjawab jika Woo Hyun mengatakan hal seperti tadi sementara si orang belum siap, maka Woo Hyun bisa dibilang curang.
Sung Yeol pun pergi dan Woo Hyun kemudian bergumam sendiri, kalau dia merasa ini waktu yang sempurna.


Ye Ri menangis ditemani Young Eun. Young Eun menyuruh Ye Ri berhenti menangis, dan menyodorkan tisu untuk Ye Ri. Ye Ri menerima tisu itu sambil terus melanjutkan tangisnya. Dia berkata kalau selama tiga tahun ini dia hanya menyukai Woo Hyun. Young Eun dengan santainya berkata bukannya Ye Ri sudah terlalu sering dicampakkan. Ye Ri menatap Young Eun kesal dan menjawab kalau ini pertama kali baginya.


Lee Seul Bi tengah sendirian dan memegang dadanya sambil berkata kenapa di bagian ini terasa panas? Kenapa terdengar detakan yang begitu keras? Seul Bi yang ga pernah mengalami hal seperti ini bingung sendiri. Malaikat mana pernah merasa panas dan deg-degan sedemikian rupa. 

Tiba-tiba Sung Yeol datang menenami Seul Bi. Dia bertanya apa Seul Bi baik-baik saja? Seul Bi mengangguk, dia kemudian meminta maaf karena sudah membohongi Sung Yeol dengan mengaku sepupu Woo Hyun. Sung Yeol menjawab kalau Seul Bi ga perlu minta maaf. Seul Bi berkata lagi, kalau sebenarnya dia ga ingin membohongi Sung Yeol. Seul Bi rasanya ingin memberitahu Sung Yeol rahasia dirinya, tapi kemudian dia menggeleng dan berkata kalau Sung Yeol mungkin ga akan percaya saat dengar ceritanya nanti.


Episode 6

Pengakuan? Selalu pada waktu yang salah


Hwang Sung Yeol pulang dan langsung ditanyai ibu tirinya, kenapa Sung Yeol melewatkan jam pelajaran tambahan? Tadi guru Sung Yeol menelpon dan memberitahunya tentang itu. Sung Yeol yang sedari dulu ga suka dengan Ji Hye memilih diam. Ji Hye bahkan bertanya dengan siapa sih Sung Yeol bergaul akhir-akhir ini? Sung Yeol menoleh menatap Ji Hye dan dengan ketus bertanya kenapa memangnya? Apa Ji Hye takut dia melakukan hal tercela?
Sung Yeol kemudian dengan tegas meminta Ji Hye mengurus saja urusan Ji Hye, dan ga usah ikut campur masalahnya.


Sung Yeol masuk kamar. Di dalam kamarnya dia mengingat kembali tentang Seul Bi, mulai dari mereka bertemu dan semua kejadian yang terjadi bersama Seul Bi. 


Seul Bi dan Woo Hyun pulang bersama, tapi Seul Bi berjalan di depan Woo Hyun. Dalam hati dia bingung akan apa yang harus dia lakukan untuk situasi seperti ini? Terasa canggung.

Woo Hyun sendiri dalam hati juga mengatakan hal yang sama, dia benar-benar ga tahu harus berbuat apa saat ini. 


Na Young Eun dan Ye Ri datang ke sebuah restoran dan ternyata disana ada teman sekelas mereka yang berwajah kucing. (Namanya siapa, aku belum ngeh.)
Young Eun berkata kalau dia ga nyangka Seul Bi dan Woo Hyun bukanlah sepupu. Young Eun dan Ye Ri ga menyadari adanya teman mereka di restoran ini sehingga dia meminta Young Eun untuk merahasiakan fakta bahwa Woo Hyun sudah mengakui perasaannya pada Seul Bi. 
Saat itulah Ye Ri tahu ada teman sekelasnya, dan Young Eun yang menang terkesan ganas langsung menyuruh si wajah kucing untuk makan hotdog saja dan tidak mengurusi urusan orang lain.


Nenek Woo Hyun menutup restorannya hari ini. Dia punya acara lain hari ini. Woo Hyun yang siap berangkat sekolah heran melihat dandanan neneknya dan bertanya memangnya nenek mau kemana? Nenek menjawab kalau dia ingin berlibur sebentar. Woo Hyun bertanya lagi apa neneknya sedang punya pacar? Nenek balik bertanya apa dia ga boleh punya pacar? Woo Hyun menjawab kalau dia harus melihat pacar nenek dulu jika memang ada. Nenek bertanya kenapa dia harus mendapat persetujuan Woo Hyun hanya untuk punya pacar? Woo Hyun menjawab karena dia adalah wali nya nenek.
Nenek tersenyum dan meminta Woo Hyun menjaga rumah dan juga menjaga Seul Bi. Jangan lupa juga untuk makan tepat waktu.
Woo Hyun yang selalu memanggil neneknya dengan sebutan nona juga berpesan agar neneknya hati-hati pada mobil, air, dan terutama pada lelaki. Nenek mengangguk.


Gosip sudah menyebar di kelas Woo Hyun. Ketika dia datang bahkan ada yang memanggilnya pasangan baru. Lalu ketika Seul Bi ikut masuk, gossip semakin menjadi-jadi. Ada yang berkata kalau gossip semakin terbukti melihat fakta bahwa Seul Bi dan Woo Hyun datang terpisah. 

Geng Jae Suk dengan berani berkata apa Seul Bi dan Woo Hyun sudah sampai tahap berciuman. Woo Hyun ga tahan dengan semua itu dan meminta untuk semua diam. Guru Kwang Sik datang dan melihat Seul Bi yang hanya berdiri di depan itu, sehingga guru Kwang menyuruh Seul Bi segera masuk ke dalam kelas.

Teman se geng Jae Suk mengangkat tangan dan berkata kalau Seul Bi dan Woo Hyun berpacaran. Kedua orang itu bukanlah sepupu.
Seul Bi yang sangat malu, memilih segera masuk dan duduk di tempatnya.


Ternyata nenek Gong tidak pergi berlibur, dia datang ke sebuah RS dan berniat memeriksa kondisinya. Sebelum masuk ke dalam, dia menghapus lipstick yang dia gunakan tadi untuk menutupi wajah pucatnya di depan Woo Hyun.


Guru Kwang Shik ingin meminta maaf pada rekannya, dna guru olahraga tahu itu. Guru olahraga bertanya kenapa Guru Kwang Shik datang hanya dengan tangan kosong? Guru Kwang Shik jujur berkata kalau dia bingung harus membawa apa? Guru Olahraga berkata setidaknya Kwang Shik membawa sebuah apel. Pantes saja Kwang Shik selama ini ga punya pasangan, Kwang Shik ga peka pada perasaan wanita. Kwang Shik pun hanya terdiam.

Kwang Shik memilih pergi, dan guru Olahraga berkata kalau dia punya ide untuk Kwang Shik. Kwang Shik tertarik dan guru Olahraga pun membisikkan idenya di telingan Kwang Shik.
Kwnag Shik merasa ide itu ga mungkin berhasil. Guru Olahraga menjawab kalau ga mau ya sudah. Guru Olahraga berniat pergi, tapi Kwang Shik menahannya dan bertanya apa guru Olahraga yakin, cara itu akan berhasil? 

Guru Olahraga mulai menyombongkan diri kalau dia dan Kwang Shik punya sejarah yang sangat berbeda, dia sudah pernah menikah walau akhirnya bercerai, tapi Kwang Shik belum pernah sama sekali. Dulu sewaktu muda, dia banyak dikelilingi gadis-gadis, sampai dia harus memberi nomer pada gadis-gadis tersebut untuk mengantri akan bisa berkencan dengannya. Kwang Shik akhirnya menyetujui ide guru Olahraga. Guru Olahraga lalu memasukkan sesuatu ke mulut Kwang Shik. 


Wanita yang disukai Kwang Shik adalah dokter di sekolah mereka, dan saat Kwang Shik masuk di hidungnya sudah menetes darah. Kwang Shik mencari wanita itu, tapi dia malah melihat si wanita sedang tertidur dan bermimpi sambil menyebut-nyebut nama Philip.

“Aaahh Philip, jangan lakukan itu. Oh, aku menyukaimu Philip. Kau milikku.”

Kwang Shik jelas saja terluka, bukan hanya hidungnya saja yang berdarah, tapi hatinya juga. 


Kini, Kwang Shik duduk ditemani guru Olahraga. Dia bergumam kenapa nasibnya selalu begini? Apa masalahnya? Guru Olahraga bertanya apa Kwang Shik benar-benar ga tahu? Dia bertanya seperti itu sambil menggerakkan tangannya kearah wajah seolah dia mengatakan bahwa masalah Kwang Shik terus ditolak adalah karena wajah Kwang Shik. Kwang Shik hanya bisa menunduk dan menghela nafas. Mungkin dalam hati dia berkata mau gimana lagi, dari lahir dia cuma kebagian wajah seperti ini. (LOL)


Lee Seul Bi pulang duluan. Sung Yeol memanggil Seul Bi, dan Seul Bi meminta maaf karena dia akan pulang duluan. Woo Hyun berusaha mengejar Seul Bi, dan ketika Woo Hyun melewati Sung Yeol, Sung Yeol bergegas menghentikan Woo Hyun. Sung Yeol berkata jika Woo Hyun ga ingin dimasukkan dalam daftar nomer satu yang dihindari Seul Bi, Woo Hyun harus berhindar melakukan hal seperti ini. Apa Woo Hyun ga bisa lihat jika Woo Hyun malah membuat hidup Seul Bi menderita. 
Woo Hyun menjawab Sung Yeol dengan berkata kenapa Sung Yeol malah aneh seperti ini, Sung Yeol seperti membuat situasi ini menjadi cinta segitiga. 


Ahn Ji Hye masuk membawakan minuman dingin untuk Sung Yeol. Sung Yeol berkata ketus apa sekarang Ji Hye sedang berperan jadi ibu yang baik? Ji Hye hanya bisa berkata maaf atas insiden kecurangan di ujian waktu itu. Dia berjanji akan memastikan bahwa hal tidak adil seperti itu ga akan terjadi lagi.

“Yang tidak adil bagiku adalah, aku tidak bisa hidup dengan ibuku sendiri.” Jawab Sung Yeol dingin.

“Tidak peduli seberapa keras usahamu agar aku pergi, aku akan tetap disini. Aku akan hidup bahagia disini bersamamu. Apapun yang terjadi, sekarang ini aku adalah ibumu. Dan aku akan melindungimu.”

“Bu Guru, kau tidak layak menjadi seorang Ibu. Apa kau tak tahu itu?”

Sung Yeol muak dengan kebaikan ibu tirinya, yang terasa hambar. Ji Hye terluka mendengar kalimat Sung Yeol dan menjawab bahwa dia tahu kok kalau dia memang ga layak menjadi seorang ibu. Dia selamanya akan selalu menjadi yang palsu. Tapi mulai sekarang dia akan mencoba menjadi ibu yang sebenarnya untuk Sung Yeol.

“Jika kau merindukan ibumu, kau selalu bisa pergi menemuinya. Aku juga yakin kalau dia sangat merindukanmu.” Ucap Ji Hye lembut. Dia tulus mengucapkan kalimat itu untuk Sung Yeol—putranya.


Seul Bi terus saja merasa canggung di dekat Woo Hyun. Bahkan kali ini dia berkata pada Woo Hyun kalau dia sangat lelah dan ingin tidur cepat. Woo Hyun menjawab santai, jelas saja Seul Bi lelah, dari tadi kerjaan Seul Bi selalu menghindarinya. Seul Bi membantah kalimat itu dan berkata kalau dia ga menghindari Woo Hyun kok. 


Di dalam kamarnya, Woo Hyun ga bisa tidur, dia kemudian mengirim pesan pada Seul Bi yang berisi ucapan selamat malam. Seul Bi yang ada di bagian atas rumah, membaca pesan itu dan sudah mengetikkan kalimat balasannya untuk Woo Hyun, tapi dia tiba-tiba menghapusnya dan hanya berkata maaf.
Woo Hyun menatap ponselnya dan tahu kalau pesannya sudah dibaca Seul Bi. Dia pun berkata sendiri, kenapa Seul Bi cuma membaca pesannya dan tidak membalas?


Woo Hyun pergi keatap dan melihat Seul Bi disana. Dia bertanya kenapa Seul Bi ga membalas pesannya tadi? Seul Bi menjawab kalau dia hanya ga ingin mengganggu Woo Hyun. Seul Bi lalu menyinggung tentang pengakuan Woo Hyun kemarin padanya. Woo Hyun langsung menutup kuping dan menjawab kalau dia ga mau mendengar penolakan. Seul Bi menjawab dia juga ga ingin menolak Woo Hyun kok. Dia hanya belum yakin saja.

Woo Hyun bertanya apa Seul Bi belum yakin karena Seul Bi ga suka padanya? Seul Bi membantah hal tersebut lalu berkata kalau hari yang dia lalui bersama Woo Hyun sangat menyenangkan. Woo Hyun tersenyum kemudian berkata“Oke. Kalau begitu aku akan menunggumu sampai kau yakin. Karena aku ini kan pria yang Cool. Tapi jangan melarikan diri lagi yaa..”

Seul Bi mengangguk dengan penuh senyum.

Woo Hyun lalu bertanya apa Seul Bi mau menghabiskan sepanjang hari bersamanya besok? Seul Bi bertanya memangnya mereka mau ngapain sepanjang hari? Woo Hyun meminta agar Seul Bi ga penasaran dan terima saja ajakannya. Seul Bi pun menjawab iya.


Ternyata acara pertama yang akan Seul Bi dan Woo Hyun lalui hari ini adalah belajar sepeda, lebih tepatnya Woo Hyun mengajari Seul Bi. Woo Hyun berkata kalau Seul Bi harus mengayuh sepeda dengan cepat pada awalnya. Seul Bi bertanya bukankah harusnya pelan-pelan jika diawal? Woo Hyun menjawab kecepatan akan membuat Seul Bi seimbang. Seul Bi pun mengangguk.

Ternyata baru sekali mencoba Seul Bi sudah langsung bisa mengendarai sepeda, tanpa jatuh dan membuat Woo Hyun kagum. Woo Hyun bergumam, apa Seul Bi dulunya seorang atlet?


Setelah selesai belajar sepeda, kini acara mereka selanjutnya adalah menikmati makan bersama di taman. Woo Hyun sudah menyiapkan bekal untuk dia dan Seul Bi di hari ini. Seul Bi bertanya kalau tadi dia hebat kan naik sepedanya? Woo Hyun menjawab cuek, itu karena Seul Bi memiliki guru sehebat dia. 

Seul Bi teringat nenek dan berkata akan sangat menyenangkan kalau nenek ada disini bersama mereka. Seul Bi juga berkata kalau ramalan tarot nenek ternyata benar, mereka akhinya piknik hari ini. Woo Hyun membenarkan, dia kemudian berkata kalau nenek juga benar tentang akan adanya seseorang yang dia sukai. Mendengar itu membuat Seul Bi kembali canggung, dan Woo Hyun langsung mengalihkan pembicaraan dengan bertanya apa Seul Bi mau bicara dengan nenek, karena dia akan menelpon nenek sekarang. Seul Bi mengangguk cepat tanda iya.



Nenek Gong sedang mendengar analisa dokter tentang penyakitnya, tepat ketika Woo Hyun menelponnya. Nenek memilih membiarkan saja panggilan itu. Dokter meminta nenek dirawat di RS karena penyakit ini berkembang sangat cepat, dan nanti yang tersisa hanya rasa sakit. Nenek bertanya apa dia bisa meminta beberapa hari karena ada hal-hal yang harus dia urus. Dokterpun mengabulkannya.


Nenek Gong bersiap pulang, tiba-tiba Woo Hyun menelponnya. Nenek Gong berusaha menghilangkan kesedihannya dan dengan nada ceria menerima panggilan itu. Bahkan Nenek Gong juga memberitahu Woo Hyun kalau dia akan berfoto dengan teman-temannya jadi Woo Hyun telpon nanti saja. Setelah percakapan berakhir, Nenek Gong menangis terisak mengingat penykaitkan dan mengingat akan cucu tersayangnya yang mungkin nanti tinggal sebatang kara jika dia tiada.


Malam ini Woo Hyun yang masih bersama Seul Bi datang ke taman dimana, di taman itu ada acara nyatakan cinta. Seorang pria mengajak kekasihnya untuk menikah dan si kekasih menerima lamaran pria tersebut. Mereka pun akhirnya berpelukan dengan latar belakang gambar hati yang bersinar terang, membuat semua terasa romantis.

Woo Hyun hanya lewat saja ke acara itu, dan kini dia membawa Seul Bi ke tempat lain. Sebelumnya Woo Hyun menutup mata Seul Bi, dan setelah sampai Woo Hyun menyingkirkan tangan dari mata Seul Bi. Seul Bi menatap takjub keindahan di depannya. Kembang api yang terus memercikkan cahaya begitu sampai diatas, dan membuat langit berwarna. Seul Bi berucap wow dan Woo Hyun bertanya apa cuma kata wow saja yang bisa Seul Bi ucapkan?

“Aku tidak tahu ada tempat yang begitu indah di kehidupan manusia.”

“Manusia lagi—manusia lagi? Aku hanya menunjukkan ini padamu.”
Ucap Woo Hyun.

Seul Bi tersenyum senang.


Setelah menghabiskan sepanjang hari bersama Seul Bi, Woo Hyun yang kini ada di kamarnya dan mencari cara di internet tentang bagaimana agar bisa menjadi lebih dekat dengan seseorang yang kita sukai? Jawaban yang ditemukan Woo Hyun adalah, siapkan popcorn dan cola, lalu menonton film horror di ponsel. Maka dengan itu jarak bisa menjadi dekat.
Woo Hyun pun setuju dengan ide yang dia dapatkan di internet ini, dia akan mencobanya.


Benar saja, Woo Hyun sudah menyiapkan popcorn dan cola. Dia juga sudah menyiapkan film horror di ponselnya dan mengatakan pada Seul Bi kalau musim panas ini fim horror adalah yang paling dicari. Seul Bi manggut-manggut saja dengan penjelasan Woo Hyun. Seul Biu bertanya apa ga menakutkan? 

“Tenang saja, aku kan ada disini untukmu.” Jawab Woo Hyun dengan sangat Cool.


Ternyata setelah film itu diputar, Seul Bi anteng saja menonton dengan manis, sementara Woo Hyun berkali-kali memalingkan wajahnya ke tempat lain. Seul Bi tertawa melihat tingkah Woo Hyun. Dia pun mengejek Woo Hyun sebagai seorang penakut. Woo Hyun memarahi Seul Bi dan menyebut kalau dirinya adalah pria yang Cool dan penuh pengertian jadi mana mungkin dia penakut.


Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang menyelinap masuk dan sepertinya berniat mematikan listrik di restoran milik nenek Woo Hyun. Setelah orang tersebut berhasil menemukan saklar, dia langsung mematikan ruang dimana Woo Hyun dan Seul Bi tengah bersama. Dengan keadaan seperti ini Seul Bi jadi takut, terlebih fim horror di ponsel Woo Hyun masih terus menampilkan hal-hal menyeramkan.
Seul Bi menutup matanya, sedangkan Woo Hyun si pria Cool langsung pingsan saking takutnya. (LOL)

Untung ga pake ngompol. Wkwkwkw

Seul Bi mencoba membangunkan Woo Hyun, dan Woo Hyun yang terbangun pingsan lagi saat melihat wajah Seul Bi. (LOL)

Seul Bi pun marah-marah karena tadi kan Woo Hyun yang antusias mengajaknya nonton film horror, kok malah Woo Hyun yang pingsan.
(Wkwkwk)


Ternyata yang mematikan lampu di restoran nenek Woo Hyun adalah pria yang juga pernah membantu Seul Bi, dan yang bisa melihat sunbae Seul Bi. Dia tersenyum karena yakin dia sukses membuat Seul Bi dan Woo Hyun semakin dekat.

Satu pasangan yang berada serumah tanpa pencahayaan, itu bagus. Sangat bagus.”

Pria itu akan berbalik, tapi ternyata di belakangnya ada Sunbae Seul Bi, dia pun terkejut. Sunbae heran kenapa pria itu bisa melihatnya, tapi si pria langsung berpura-pura cuek dengan menari-nari ga jelas, berharap si sunbae Seul Bi ga curiga padanya.

Setelah itu sambil terus menari, pria tersebut melenggang pergi. Sunbae menatap dengan heran.


Paman yang bisa melihat malaikat Sunbae Seul Bi terus berjalan sambil menari menghindari Sunbae malaikat itu, tapi si Sunbae Malaikat yang penasaran malah terus memunculkan dirinya di depan Paman tersebut, dan setiap si Sunbae malaikat itu muncu, maka paman pasti akan bergerak ke arah lainnya. Terus seperti itu.



Sampai akhirnya secara mengejutkan si paman bertatapan dan bahkan bersentuhan wajah dengan sunbae malaikat. Tampak wajah paman terkejut dan mungkin sudah ga bisa menghindar lagi. Walau sudah seperti itu, si paman masih mencoba bersikap biasa, dan melanjutkan usaha kaburnya. Sunbae malaikat pun hanya bisa menatap penuh tanda tanya pada si paman.


Chun Shik malam ini tengah di bully oleh gengnya Jae Suk. Mereka bertanya kenapa Chun Shik ga membayar biaya gamesnya bulan ini? Chun Shik menjawab kalau kartu kredit yang dia miliki di blokir ibunya. Belum puas membully Chun Shik, Jae Suk menyuruh Chun Shik berjalan dengan cara berguling di tanah. Saat itulah, ayah Sung Yeol dan guru Kwang Shik melihat semua yang terjadi.

Melihat guru mereka mendekat, Jae Suk jadi pura-pura baik pada Chun Shik dan membantu Chun Shik berdiri sambil bertanya kenapa Chun Shik bisa jatuh? Chun Shik pun dengan tersenyum menjelaskan kalau dia sama sekali ga dipukuli kok, dia ga apa-apa.


Paman yang bisa melihat sunbae malaikat tiba-tiba datang mendekati tempat dimana Chun Shik dan geng Jae Suk tengah bersama polisi dan guru musik. Dia secara mengejutkan menarik baju Kwang Shik dan langsung menonjok Kwang Shik. Kwang Shik yang kaget tentu terjengkang jatuh dengan memegang wajahnya yang sakit.
Kelengahan itulah yang digunakan geng Jae Suk untuk kabur bersama Chun Shik.

Setelah Jae Suk dan lainnya pergi, paman langsung meminta maaf karena sepertinya di salah orang tadi. Dia juga menyodorkan kedua tangannya untuk diborgol kalau memang dia salah. Sementara itu dari jauh, Sunbae malaikat melihat apa yang dilakukan si paman. 


Woo Hyun sudah sadar dari pingsannya dan kini dia masih bersama Seul Bi. Lampu juga terlihat masih padam. Woo Hyun bertanya bagaimana menurut Seul Bi akan hari ini? Seul Bi menjawab kalau hari ini sangat menyenangkan terutama saat Woo Hyun pingsan. (LOL)

Woo Hyun yang sebenarnya sangat teramat malu berlasan kalau tadi dia bukan pingsan, tapi dia tidur karena lelah. Seul Bi yang ga mau berdebat, menjawab kalau anggap saja seperti yang Woo Hyun pikirkan deh.
Seul Bi berkata kalau adanya lilin dan musik sangat menyenangkan. Woo Hyun bertanya apa Seul Bi tahu dalam drama apa yang terjadi jika ada lilin dan musik? Seul Bi dengan polos menjawab kalau yang terjadi adalah adegan ciuman. 

Seul Bi kaget sendiri akan jawabannya dan langsung memegang bibirnya, sementara Woo Hyun jadi kikuk sendiri mendengar jawaban polos Seul Bi. Untuk mengurasai rasa canggung, Woo Hyun pun memilih kembali ke kamarnya dan berkata kalau dia mau tidur saja.


Sesampainya di kamar, Woo Hyun memukul kepalanya sendiri dan menyebut dirinya bodoh. Bagaimana bisa dia tadi pingsan, padahal tadi kan saat yang tepat untuk bisa semakin dekat dengan Seul Bi?


Keesokan paginya, Woo Hyun bangun dan turun menuju ruang makan. Dia melihat sebuah catatan di meja dan ternyata berisi pesan dari Seul Bi. Seul Bi berkata kalau Seul Bi berangkat sekolah duluan, dan sarapan untuk Woo Hyun sudah seul Bi siapkan. Seul Bi membuat sushi.
Melihat bentuk sushi yang dibikin Woo Hyun, membuat Woo Hyun sedikit ga yakin apa sushi ini bisa dimakan. Tapi Woo Hyun tetap mencobanya.

Woo Hyun memasukkan sushi itu kedalam mulutnya dan dia sampai harus menutup hidungnya akan aroma sushi yang ga dia suka ini. Setelah dia berhasil meloloskan satu sushi ke perutnya diapun bergumam, kalau nenek nya ga suka dia membuang-buang makanan, jadi bagaimanapun dia harus menghabiskan sushi ini.


Ternyata Seul Bi datang lebih pagi ke sekolah untuk merapikan kelas. Saat itulah Sunbae malaikat datang dan membantu Seul Bi dengan kekuatannya. Seul Bi berterima kasih dan malah meminta agar Sunbae membantunya lagi besok. Sunbae malaikat hanya tersenyum. Dia kemudian menyodorkan buku yang seperti catatan hitam milik Seul Bi dulu saat masih menjadi malaikat. Seul Bi berterima kasih karena sunbae sudah menemukan miliknya. Sunbae menjawab kalau ini bukan milik Seul Bi, ini milik seorang malaikat yang secara sukarela memberikan catatan hitam miliknya untuk menjadi manusia. Setelah berjanji dan bersumpah lagi, maka catatan hitam ini akan menjadi milik Seul Bi. Maka Seul Bi akan menjadi malaikat lagi. 

Wajah Seul Bi entah mengapa menjadi sedih dan dia bertanya apa itu tandanya dia bisa kembali ke kehidupannya yang semula? Sunbae melihat ekspresi Seul Bi dan bertanya apa Seul Bi ga senang bisa kembali menjadi malaikat? Seul bi menjawab jelas saja dia senang. Walau raut wajah seul Bi menampilkan hal yang bertolak belakang dari perkataannya.

Seul Bi lalu bertanya kenapa malaikat yang memiliki catatan hitam ini mengembalikan catatannya dan lebih memilih menjadi manusia? Sunbae ga menjawab, mungkin dia takut jika Seul Bi mendengar jawaban itu maka Seul Bi juga ingin jadi manusia. Sunbae hanya berkata agar Seul Bi segera menandatangi catatan hitam itu. Seminggu setelah Seul Bi menandatangi catatan hitam tersebut maka Seul Bi akan kembali menjadi malaikat.


Kwang Shik masih mencari cara untuk meminta maaf pada rekan kerjanya yang ternyata bernama Choi So Jin. Dia sudah membeli dua minuman tapi ternyata dia malah bersembunyi saat So Jin datang. So Jin yang merupakan perawat di sekolah itu tahu Kwang Shik bersembunyi sehingga dia langsung mendekati Kwang Shik. 

Kwang Shik akhirnya memberanikan diri meminta maaf pada So Jin, dan menyodorkan minuman itu untuk So Jin. So Jin menolak karena itu minuman yang panas, sementara cuaca juga sedang panas. Guru olarga yang baru datang melihat kejadian itu langsung mendekat dan menyebut kalau So Jin belumlah dikatakan perawat sejati jika So Jin ga bisa mengobati hati seseorang.

So Jin kesal dan berkata apa guru Olahraga tahu kenapa Guru Olahraga bisa bercerai dari istri? Guru Olahraga menjawab dia juga ga tahu. So Jin dengan santainya mengarahkan tangannya kewajah guru Olahraga seolah berkata kalau istri guru olahraga pasti memutuskan bercerai karena ga tahan dengan wajah guru olahraga.
So Jin akan pergi, tapi guru olahraga meminta So Jin mau menerima kopi yang sudah dibelikan Kwang Shik untuk So Jin.

Kwang Shik ga masalah jika So Jin ga mau, tapi guru olahraga memaksa, dia bahkan ikut memegang minuman yang ada di tangan Kwang Shik agar diberikan pada So Jin, sehingga terjadilah hal yang tak diinginkan So Jin. Dia ketumpahan minuman itu dan rok putihnya jadi kotor.
Kwang Shik dan guru olahraga yang ketakutan langsung lari terbirit-birit sementara So Jin berteriak kesal pada keduanya.


Di dalam kelas Seul Bi kembali melihat catatan hitam yang diberikan Sunbae padanya. Dia menatap catatan hitam itu dengan galau. Woo Hyun melihat kearah Seul Bi, tapi dia ga bisa melihat apa yang tengah dipegang Seul Bi. Di mata Woo Hyun, Seul Bi hanya menatap tangan kosong. 

Woo Hyun menyenggol Seul Bi dan menyuruh Seul Bi fokus di kelas. Seul Bi pun mengangguk, dan memasukkan catatan hitam itu di kolong meja. Woo Hyun kemudian berterima kasih atas sarapan pagi yang Seul Bi buat. Seul Bi bertanya apa sarapan yang dia buat rasanya enak? Jika iya dia akan membuatkannya lagi untuk Woo Hyun.
Woo Hyun langsung menjawab ga usah, dia lah yang akan membuatkan makanan untuk Seul Bi, jadi Seul Bi ga usah bermain-main dengan makanan lagi.


Setelah kelas olahraga yang tidak praktek usai, Seul Bi berniat membantu temannya membawa keranjang kecil dan temannya menolak. Dia berkata kalau dia bisa sendiri. Seul Bi menjawab kalau sesuatu yang dikerjakan bersama akan terasa ringan. Teman Seul Bi menjawab kalau dia ga suka hal yang menganggu.
Seul Bi cuek saja, dan kemudian dia melihat buku yang dibaca temannya. Dia tertarik dan melihat judul buku tersebut.
Sepertinya buku tersebut membahas tentang malaikat yang menjadi manusia setelah jatuh cinta pada manusia.

Seul Bi jelas saja tertarik dan bertanya bagaimana bisa malaikat jatuh cinta pada manusia, malaikat kan ga punya emosi. Teman Seul Bi menjawab kalau ini adalah kasus khusus. Seul Bi smeakin tertarik dan bertanya lalu apa yang terjadi setelah malaikat itu jadi manusia? Teman Seul Bi ga mau menjawab dan hanya berkata kalau dia belum selesai membaca buku ini, dia kemudian meninggalkan Seul Bi. Seul Bi langsung menyusul temannya dan bertanya apa temannya punya buku dengan cerita yang sama?


Na Young Eun dan Ye Na sudah menunggu Seul Bi, dan saat Seul Bi lewat mereka langsung menghalangi Seul Bi. Dengan ramah Young Eun berterima kasih karena Seul Bi sudah selalu mengerjakan PR nya, dan sekarang dia ingin memberikan sesuatu untuk Seul Bi. Ye Na dan Young Eun ternyata memberikan es krim dan Cola untuk Seul Bi, dan mereka menyuruh Seul Bi untuk meminum langsung keduanya. Pertama Es Krim setelah itu Cola. Harus bersamaan.

Seul Bi pun melakukannya, dan ternyata dia langsung menyemburkan itu semua dan sayangnya semburan cola di mulut Seul Bi mengenai baju seragam Ye Na. Ye Na malah tersenyum seolah ini memang dia rencanakan. Benar saja, tepat saat itu Woo Hyun datang dari jauh, dan tentu melihat hal tersebut.

Woo Hyun mendekat kearah mereka, dan tampak cuek saja karena dia mendengar Ye Na berkata ga apa-apa. Woo Hyun pun dengan santai langsung mengajak Seul Bi pergi bersamanya. Seul Bi ikut dengan Woo Hyun setelah meminta maaf pada Ye Na dan berkata kalau dia benar-benar menyesal.


Shin Woo Hyun membasuh tangannya di toilet dan kebetulan Sung Yeol juga masuk ke toilet itu. Dia berkata pada Woo Hyun kalau Woo Hyun memang suka pada Seul Bi maka lindungi Seul Bi dan jangan buat Seul Bi susah. Woo Hyun bertanya apa Sung Yeol juga suka dengan Seul Bi? Atau ini hanya rasa persahabatan saja?

“Jangan pedulikan dia, jika ada yang harus melindunginya, itu adalah aku. Jadi kau, menyingkirlah” Ucap Woo Hyun tegas dan langsung meninggalkan kamar mandi.


Seul Bi pulang lebih dulu dan menolak ajakan Wo Hyun untuk main game bersama Ki Soo, awalnya Woo Hyun memilih pulang bersama Seul Bi, tapi Seul Bi berkata agar Woo Hyun bersenang-senang dengan Ki Soo, dia mau mencuci seragamnya dan menonton drama dengan puas di rumah. Woo Hyun pun tak membantah.

Seul Bi sampai di depan toko dan sudah ada seorang Ahjussi berdiri di depan pintu toko. Seul Bi bertanya siapa ahjussi ini? Ahjussi hanya tersenyum dan balik bertanya kemana Nenek Gong? Seul Bi menjawab kalau nenek sedang berlibur. Ahjussi pun berkata kalau sudah ada orang yang mau membeli toko nenek ini. Seul Bi terkejut mendengarnya.


Di RS, Nenek Gong sudah mulai dirawat. Tiba-tiba Seul Bi menelpon dan mengabarkan tentang toko. Nenek menjawab kalau dia yang akan mengurus tentang itu. Dia juga meminta agar hal ini jangan dikatakan pada Woo Hyun. 


Setelah telepon usai, nenek tampak ingin sekali menelpon Ji Hye, tapi dia segera mengurungkan niatnya itu. Dia berkata ngapain harus nelpon Ji Hye? Ji Hye bahkan meminta Woo Hyun pindah karena lebih mementingkan suami dan anak tiri Ji Hye daripada anak kandung sendiri.

“Tapi bagaimana dengan Woo Hyun ku?” 

Nenek pun menjadi sangat sedih.


Ternyata Ki Soo tidak mengajak Woo Hyun main games, tapi malah mengajak Woo Hyun untuk membantu pekerjaan paruh waktunya. Pekerjaan Ki Soo adalah menjahit mata boneka, atau semacam itulah. Woo Hyun menatap boneka-boneka itu dan berkata kalau sepertinya dia sudah pernah melihat boneka seperti ini. Ki Soo ga peduli. Kemudian Woo Hyun berkata kalau dia ingin mengambil satu untuk dia berikan pada seseorang. Ki Soo menjawab pasti orang itu Lee Seul Bi. Woo Hyun berkata kalau Ki Soo udah tahu ya jangan disebutkan. Bikin dia malu saja.



Sementara itu di rumah, Seul Bi sudah bersiap melakukan ritual untuk membuat catatan hitam itu menjadi miliknya. Seul Bi sudha menaruh tangannya diatas catatan hitam itu dan catatan hitam itu bercahaya. Tiba-tiba ada hal yang mengganggu fokus Seul Bi, dan itu adalah telepon dari Ye Na. Ye Na berkata kalau sudah ga ada alasan untuk dia hidup, dia mau Seul Bi menjaga Woo Hyun dengan baik.
Seul Bi terkejut, dan tak ingin Ye Na melakukan hal-hal aneh yang membahayakan.


Seul Bi bergegas menemui Ye Na, dan Ye Na berkata kalau dia ga mau Seul Bi mengasihaninya. Seul Bi menjawab dia ga mengasihani Ye Na kok, hanya saja Ye Na terlihat menyedihkan. 

“Kau tak akan bisa melihat Woo Hyun lagi jika kau mati. Kalau kau sangat mencintai Woo Hyun, maka kau harus tetap hidup.” Ucap Seul Bi

“Apa gunanya tetap hidup, jika dia saja tidak mempedulikanku. Dia hanya memperhatikanmu. Kalau bukan karenamu, cintaku, pengakuanku, semuanya tak akan menyedihkan seperti ini.”

Seul Bi meminta Ye Na ga menangis, dan Ye Na menjawab kalau hatinya terluka dan wajar kan jika dia menangis. Seul Bi meminta maaf, dan Ye Na berkata maaf saja ga cukup. Seul Bi berkata ga ada yang bisa dia lakukan selain mengucapkan maaf. Ye Na menghapus air matanya dan berkata kalau ada kok yang bisa Seul Bi lakukan, dia mau Seul Bi membelikannya tisu dan minuman.

Seul Bi langsung berdiri dan akan membelikan apa yang Ye Na sebut tadi, tapi Ye Na berkata kalau dia mau Seul Bi membeli dengan uangnya saja, jadi tas Seul Bi bisa ditinggal. Seul Bi yang polos patuh saja dan tak curiga.


Setelah Seul Bi pergi, Ye Na mulai membuka tas Seul Bi dan sepertinya inilah yang dia rencanakan dari tadi. Inilah niat dia bertemu dengan Seul Bi.


Seul Bi bersikeras menemani Ye Na pulang, sementara Ye Na berkata dia ga apa-apa pulang sendiri. Seul Bi berkata kalau dia mengkhawatirkan Ye Na. Dia harap Ye Na mau melupakan Woo Hyun, karena dia yakin Ye Na akan menemukan seseorang yang lebih keren dari Woo Hyun. Ye Na kan jenis manusia cewek yang cantik.
Ye Na menjawab kalau baginya hanya Woo Hyun yang keren.

Seul Bi kemudian berkata lagi dengan berlalunya waktu dia yakin Woo Hyun akan menyadari perasaan Ye Na pada Woo Hyun. Ye Na balik bertanya, lalu apa yang Seul Bi lakukan dengan berlalunya waktu?

“Aku harus kembali” jawab Seul Bi sedih.

“Kembali? Kemana?” tanya Ye Na penasaran

Seul Bi tahu dia ga mungkin berkata sebenarnya. Dia langsung menjawab kalau dia harus kembali pulang. Woo Hyun pasti sudah menunggunya saat ini. Ye Na langsung mengingatkan Seul Bi untuk ga memberitahu Woo Hyun kalau tadi mereka ketemuan.Dia sangat malu kalau Woo Hyun tahu. Apa Seul Bi bisa janji padanya? Ye Na menyodorkan jari kelingkingnya untuk mengajak Seul Bi bertaut janji. Seul Bi pun menerima janji itu.


Setelah selesai dengan misinya, Ye Na langsung ke restoran dimana Young Eun menunggu. Disana Ye Na berkata kalau misinya berhasil. Ye Na berkata kalau Seul Bi itu bodoh makanya bisa ditipu. Tapi apa Woo Hyun suka gadis yang bodoh seperti Seul Bi? Ye Na senyum-senyum sendiri lalu berkata dia juga bodoh kok. Tapi dia adalah si bodoh yang manis.
Teman sekelas mereka yang bekerja di restoran itu mendengar semuanya.


Seul Bi bertemu Woo Hyun di jalan, dan Woo Hyun bertanya Seul Bi darimana? Seul Bi yang ingat kalau dia ga boleh mengatakan yang sebenarnya hanya berkata kalau dia habis jalan-jalan mencari udara segar. Woo Hyun yang merupakan cowok Cool dengan pedenya bertanya apa Seul Bi senagja menunggunya disini? Seul Bi hanya tersenyum.

Lalu Seul Bi melihat Woo Hyun membawa boneka, Woo Hyun pun menyodorkan boneka itu pada Seul Bi. Seul Bi senang karena ini bisa jadi teman untuk adiknya. Adiknya ga akan kesepian lagi sekarang.

Woo Hyun kemudian berkata agar Seul Bi memegang tangan. Seul Bi yang mengira dia akan memegang tangan Woo Hyun, jadi gugup dan Woo Hyun kemudian menjelaskan kalau yang dia maksud adalah Seul Bi memegang tangan boneka ini.

“Tanganku ini mahal, jadi jangan pernah berfikiran untuk memegangnya.” Jelas Woo Hyun.

Mereka pun berjalan pulang sambil saling memegang tangan si boneka. Dan tersenyum bersama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar